Jumat, 15 Juli 2022

MENANGKAP KELEMAHAN SEBAGAI PELUANG



Dalam kehidupan berkeluarga atau berkarir tentu banyak dinamika, ada hal yang kita lihat sebagai hal normal, ada pula kejadian yang dirasa sebagai kekurangan yang perlu diperbaiki.

Dalam keluarga ada sikap dan polah anak yang menarik, menyenangkan orangtua. Namun ada juga tingkah laku yang dirasa kurang baik. Dalam berkarir pun terkadang ada kejadian yang diluar harapan. Semua hal tersebut terkadangenguras perhatian dan emosi kita.

Kemudian bagaimana agar apa yang kita ketahui, apa yang kita lihat tidak menguras emosi, membuat sakit hati?

Ya, kita perlu pahami bahwa hidup adalah proses. Apa yang ada terima saja dulu sebagai informasi dan catat informasi tersebut sebagai masalah yang perlu penyelesaian.

 Jika terjadi sikap yang tidak baik pada anak atau siswa, maka orangtua menerima dan merencanakan perbaikan dalam mendidik, mengarahkan kembali pada rel yang benar.

Jika ada karyawan yang tidak sesuai dengan tradisi baik perusahaan, maka catat dan rencanakan perbaikan dengan menasehati atau melatih agar lebih terampil.

Jadi bukan langsung dimarahi, atau disalahkan. Catat dan kemudian nasihati, latih kembali dan tunjukkan jalan keluarnya.



LEMBUR KERJAAN

Gambar Sedang Lembur (sumber Halodok)


Malam ini saya mencoba menulis ide yang muncul, ide itu tiba tiba lewat dipikiran saya ketika ada teman kerja yang mengirim sebuah foto tentang kondisi dan suasana terkini di tempat kerja, di foto tersebut tampak ada aktivitas lembur.

Tentang lembur ini menarik untuk saya ulas karena menurut saya pekerjaan lembur mestinya sudah mulai ditiadakan. Dari segi kenormalan, menurut saya pekerjaan dikerjakan dan diselesaikan di waktu siang, sedangkan malam hari normalnya digunakan untuk beristirahat.

Saya jadi teringat kejadian-kejadian pengalaman di masa lalu tentang lembur, ada lembur membuat rapot, lembur menyiapkan berkas akreditasi, bahkan lembur menyiapkan acara yang sebenarnya rutin.

Dalam hal ini, benarnya saya tidak mempermasakan lemburnya, namun lebih mengajak untuk mengurangi atau meminimalisir adanya lembur malam. Beberapa solusi yang bisa ditempuh yaitu; 
1. memperbaiki dari hal perencanaan.

Saat merencanakan kegiatan rutin, alangkah baiknya jika ketua pelaksana adalah seorang yang berpengalaman dan mengetahui apa yang perlu diperbaiki tahun ini dengan memperhatikan dievaluasi masa lalu. Sehingga tidak memerlukan lembur lagi.

2. Pengawasan
Ketua mengendalikan arah aktivitas para karyawan, agar efektif, sesuai rencana dan tepat waktu.

3. Mengontrol kondisi
Adanya pengecekan dari beberapa bagian penanggungjawab acara, mendata hal yang perlu dipenuhi, peralatan yang perlu diadakan dan sebagainya. Sehingga semua berjalan lancar, mengantisipasi agar tidak terjadi lembur.

4. Evaluasi
Memastikan semua kegiatan menuju tujuan yang akan dicapai, mencatat kekurangan dan kelebihan dari kondisi saat ini. Catat hal yang sudah bagus mengatasi kemungkinan lembur, dan tulis hal yang perlu diperbaiki.

Empat hal di atas merupakan cara-cara yang bisa dilakukan agar di tempat kerja tidak perlu diadakan lagi, karena tahapan pekerjaan sudah tepat.

Minggu, 30 Januari 2022

Tes

 

Ajax Jquery - Belajarphp.net
Hari
NAMA
Aktivitas Tilawah Tahfizd
JURUSAN
ALAMAT

Selasa, 23 November 2021

Kunci Pengembangan Guru Merdeka Belajar

 

 


Video Pengembangan Diri Guru

Setelah Anda memahami pengembangan diri guru merdeka belajar, Anda akan mendalami lebih lanjut terkait poin-poin utama yang menjadi fokus dari pengembangan guru merdeka belajar. Apa kunci utama pengembangan guru merdeka belajar? Bagaimana cara guru belajar mengembangkan diri?

 

Pertanyaan tersebut dapat Anda temukan jawabannya pada video berikut ini. Silakan simak dan pelajari dengan seksama. Catat informasi, inspirasi serta poin penting yang Anda peroleh kemudian beri komentar Anda pada ruang diskusi yang tersedia.



Setelah menyimak Video, Andalah pemegang  4 Kunci Pengembangan Diri Guru Merdeka Belajar 

1) Kemerdekaan, 

Guru sebagai membentuk pribadi yang mandiri, belajar sepanjang hayat dan mampu merefleksi hasil atau capaian yang telah ia lakukan melalui proses pembelajaran. 


2) Kompetenensi, artinya guru yang profesional, bukan hanya berkompeten di atas kertas tapi harus tampak dari praktiknya. 


3) Kolaborasi, seorang guru tidak bisa belajar sendiri. Guru membutuhkan komunitas belajar agar terus berkembang, baik melalui diskusi, berbagi ide / gagasan, hinga saling merefleksi pengalaman satu sama lain. Belajar dengan sesama guru bahkan lebih baik daripada belajar dengan tenaga ahli sebab ada pengalaman nyata yang bisa dijadikan koreksi dan refleksi diri. 


4) Karir. 

Guru mampu berkarir lebih, tidak hanya sebagai kepala sekolah atau pengawas, namun dapat menjadi pelatih /penggerak bagi guru lainnya, berbagi tulisan / artikel / materi ajar yang bermanfaat, serta turut serta dalam membawa perubahan dalam bentuk praktik baik.


Minggu, 12 September 2021

SATU HARI SATU IDE BARU

Menjadi pribadi dinamis memerlukan ide baru, pembaruan cara baru, sampai mendapatkan tindaklanjut yang lebih tepat pada kehidupannya.

Memberi dengan semakin baik dan bermakna bagi oranglain.

Kamis, 09 September 2021

PENGECOH FOKUS

Setiap orang punya amanah dan peran yang menjadi tanggung jawabnya. Amanah yang berharga dan diharapkan kita bisa melaksanakan dengan sebaik mungkin. Ada beberapa pengecoh yang bisa mengalihkan fokus kita pada amanah.

Bukan salah pengecohnya memang, namun kita yang belum cukup mampu kembali fokus dan segera menyelesaikan amanah.

Misal adanya Handphone yang menyita perhatian. Cukup bagi kita untuk memegang HP sekadar seperlunya kemudian kita kembali pada fokus yang inti. 

Fokus tersebut yaitu penghambaan dan pengabdian.

Selasa, 07 September 2021

BELUM SADAR

 Hal penting menyapa kita, namun malah tidak dihiraukan.

kita pikir hal penting itu belum.penting jadi kita lebih fokus pada selainnya.

kita baru tahu kalo hal penting itu penting setelah kita paham dan sadar kalo kita sedang butuh terkait hal penting.

MENANGKAP KELEMAHAN SEBAGAI PELUANG

Dalam kehidupan berkeluarga atau berkarir tentu banyak dinamika, ada hal yang kita lihat sebagai hal normal, ada pula kejadian yang dirasa s...