Senin, 09 Agustus 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 


Resume ke  : 13

Tema            : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber : Bpk. Sudomo, S.Pt.

Gelombang  : 19

Moderator    : Ibu Aam Nurhasanah


Kiat Menulis Cerita Fiksi merupakan tema yang dinantikan oleh sebagian peserta pelatihan belajar menulis PGRI, karena dengan mengikuti secara seksama diharapkan peserta akan mendapat tambahan kiat. Bisa jadi dengan kiat yang disampaikan narasumber para calon penulis bisa membuahkan ide fiksi dalam sebuah buku. Hal ini tentunya akan semakin melatih calon penulis, dengan mendapat pencerahan baru yang lebih segar dan lebih solutif. 

Materi tentang kiat menulis kali ini disampaikan oleh Bpk. Sudomo, beliau seorang Guru IPA SMP Negeri 3 Lingsar di Lombok Barat, luluan S1 Peternakan Universitas Diponegoro, namun karyanya tak tanggung-tanggung yaitu 10 buku fiksi dan 2 buku non-fiksi serta belasan prestasi telah diraihnya. Salah satunya Menjadi Juara 1 Lomba Penulisan Desain Pembelajaran Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi NTB yang diselenggarakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB tahun 2011. 

Narasumber ditemani seorang moderator yang sangat berpengalaman dalam kepenulisan yaitu ibu Aam Nurhasanah. Hal yang disampaikan oleh Bapak alumni peserta Belajar Menulis bersama Omjay gelombang 16 ini yaitu tentang manfaat dari setiap kesempatan. Seperti pengalaman narasumber mengikuti lomba, manfaat yang didapatkan yaitu kemampuan menulisnya semakin terasah dengan baik. Kemudian pengalaman manulis bersama, beliau mendapat manfaat yaitu bertemu dengan komunitas penulis dan penerbit antologi buku. Pengalaman menulis di blog juga memberi manfaat seorang penulis / Blogger Influenser. Menyempatkan diri mengikuti komunitas juga dapat meningkatkan kompetensi menulis. Pengalaman menulis buku merupakan manfaat yang memuaskan karena bisa menghadirkan bukti fisik karya pengembangan profesi.

Perjalanan panjang itu, baik dari pengalaman pribadi maupun dari ikut latihan belajar manulis, akhirnya mengantarkan beliau terbawa semakin dalam ke dunia menulis fiksi pada saat mengikuti kelas menulis Omjay gelombang 16. Saat membuat tugas resume kelas menulis, laki-laki yang tinggal di Kelurahan Ampenan Tengah Kecamatan Ampenan Kota Mataram NTB itu, mencoba menghasilkan karya yang berbeda dari yang lain, yaitu menulis resume kelas menulis dengan teknik fiksi.

Dari materi tersebut beliau akan mengupas beberapa materi saja. Hal ini karena pada dasarnya materi lain sudah sangat sering kita baca dan bahkan pahami. 

Pertama, yaitu mengapa kita harus menulis fiksi? Ini penting karena menjadi dasar bagi kita untuk belajar menulis fiksi. Alasan utama adalah salah satu materi dalam tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)  adalah Teks Literasi Fiksi. 

Kedua, syarat menulis fiksi,  yaitu komitmen, riset, membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi, dan menjaga konsistensi menulis fiksi.

Ketiga, bentuk-bentuk cerita fiksi, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel. Perbedaan terletak pada kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga batasan kata dan ada juga yang menggunakan batasan paragraf.

Keempat, unsur-unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Dari sekian unsur ada premis yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu.

Kelima, kiat menulis fiksi.

- Niat, terkait motivasi diri memulai dan menyelesaikan tulisan;

- Baca karya orang lain, bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi

- Ide dan Genre, terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai

- Outline, terkait kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi



Tentang premis beliau menyampaikan Apa itu premis? 

Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi. Contoh premis: Seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian bumi. Dari contoh jika dijabarkan adalah sebagai berikut: 

karakter: anak

tujuan tokoh: kedamaian bumi

rintangan: melawan penyihir jahat

resolusi: belajar sihir

Menulis, terkait membuka  cerita, mengenalkan tokoh, menguatkan konflik, menggunakan pertimbangan logika cerita, susunan kalimat pendek dan jelas, pilihan kata, teknik show don't tell, dan ending yang baik.

Swasunting, dilakukan setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan, ejaan, kata baku, aturan penulisan, dan logika cerita. Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri. Terakhir adalah berpegangan pada KBBI dan PUEBI.

Tuntas sudah kiat hebat itu disampaikan narasumber pada kita semua, semoga peluang demi peluang bisa kita manfaatkan dengan mencoba menerapkan dalam membuat tulisan fiksi yang tidak kalah menariknya dari genre lain. Selamat mencoba hingga pecah telur, terbitkan buku fiksi yang penuh arti.

8 komentar:

  1. Swasunting, dilakukan setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan, ejaan, kata baku, aturan penulisan, dan logika cerita. Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri. Terakhir adalah berpegangan pada KBBI dan PUEBI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu caranya ya Pak, terimakasih ilmunya

      Hapus
  2. Kecermatan,kegigihan, dan kepiawaian ada padamu, tercermin dari hasil tugas resumu yang komplit dan menyatu ..lanjut..sukses selalu

    BalasHapus
  3. Semoga kiat menulis cerita fiksi yang sudah dikemas dalam resume ini dapat menjadi pedoman dalam menghasilkan karya pula. Swmangat terus. Sukses untuk Bapak.

    BalasHapus
  4. Kiatnya tertulis dengan lengkap, semoga menginspirasi...

    BalasHapus
  5. Semoga harapan tercapai..bisa menerbitkan buku fiksi

    BalasHapus

MENANGKAP KELEMAHAN SEBAGAI PELUANG

Dalam kehidupan berkeluarga atau berkarir tentu banyak dinamika, ada hal yang kita lihat sebagai hal normal, ada pula kejadian yang dirasa s...