Sabtu, 07 Agustus 2021

PANCARAN SIFAT BIJAK

 

Bijak tidaknya sikap seseorang akan tampak dari respon yang ia tunjukkan ketika harus menghadapi realita. Satu contoh yang dapat kita amati seseorang yang lapar dan dihadapkan pada hidangan yang siap santap.

Orang yang bijak ia akan mengoleksi data dan informasi dahulu sebelum mutuskan untuk menikmatinya. Apakah ia berhak atas hidangan itu, atau ia hanya saksi atas keberadaan menu masakan yang pasti enak. Bijakannya menuntun agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Sementara orang yang gegabah ia tidak berfikir nantinya akan bagaimana. Ia berfokus pada dorongan nafsu sesaat, masalah akibat baginya sesuatu yang bisa diatur sesukanya nanti. Mumpung ada langsung saja diembat.

Kebijakan kita tidak lahir begitu saja tanpa direncana, kebijakan ada karena usaha dan latihan yang terus menerus. Kebijakan merupakan buah dari kesabaran dan kesadaran bahwa di kemudian hari akan ada balasan yang adil.

Orang yang bijak tidak memiliki kekhawatiran terhadap hari esok, karena semua takdir baik akan didapatkan jika ia mengisi masa kini dengan kearifan dan kebijakan hidup.

Hati yang bersih memancarkan cahaya kebijakan. Amalan hati dan tingkah laku yang baik pasti dibalas dengan kebaikan pula.

“Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An'am ayat 160)

Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk berpihak dan lebih condong pada kebijaksanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENANGKAP KELEMAHAN SEBAGAI PELUANG

Dalam kehidupan berkeluarga atau berkarir tentu banyak dinamika, ada hal yang kita lihat sebagai hal normal, ada pula kejadian yang dirasa s...