Tema : Menulis Buku Yang Diterima Penerbit Mayor
Narasumber : Bpk. Joko Irawan Mumpuni
Gelombang : 19
Moderator : Bpk. Bambang
Pelatihan Belajar Menulis kali ini sangat menarik para peserta, selain materi yang disampaikan narasumber sangat berbobot, antusias peserta untuk bertanya juga sangat besar. Saya mengatakan berbobot karena apa yang disampaikan memang pengetahuan dan informasi yang perlu dikuasai seorang penulis, yaitu berkaitan dengan penerbit mayor.
Kalo kita ditanya mau ndak sih jadi penulis yang naskahnya diterbitkan oleh penerbit Mayor? tentu mau dong.., namun tentunya kita tidak sekedar mau jika belum tahu keistimewaan yang ada. Mari kita dalami ulasan tentang Penerbit mayor berikut.
Sebagai narasumber, Pak Joko Irawan Mumpuni sangat semangat dan memberi motivasi serta acuan-acuan yang diterapkan penerbit mayor yang dikelolanya terkait prioritas naskah dan penulis yang layak diterima. Tidak semua tema naskah yang ditawarkan penulis diterima, bahkan lebih banyak naskah yang ditolak dengan alasan "belum sesuai kreteria penerbitan kami". Contoh di Penerbit ANDI, tiap bulan naskah yang masuk bisa sampai 300 sd 500 naskah dan yang diterbitkan hanya 50 sd 60 judul saja. tentunya sisanya dikembalikan ke penulis atau ditolak. Terkait penulis, penerbit juga memiliki cara untuk mempertimbangkan diterima atau ditolak dengan mengecek di aplikasi google scholar untuk mengetahui artikel atau buku yang telah dipublikasikan oleh penulis.Sehingga kepopuleran penulis terdeteksi dengan mudah oleh penerbit.
Pak Joko yang berperan sebagai direktur penerbitan di penerbit ANDI menyampaikan hal penting terkait tema naskah yang layak diterima oleh penerbit, yaitu tema yang masuk dalam kategori Market lebar dan lifecycle panjang, sementara penerbit kurang minat dengan kuadran market sempit dan lifecycle pendek, beliau menunjukkan sebuah grafik dengan 4 kuadran seperti terlihat di bawah ini.
Peserta pelatihan belajar menulis disarankan menentukan tema yang bagus sesuai target pasar berkenaan dengan dampak pandemi covid 19, karena ada banyak tema yang sudah kurang relevan, seperti tema kegiatan yang memicu kerumunan seperti tema mudik, resepsi, even organizer dan Car Free Day dan lainnya. Namun jangan khawatir karena narasumber menunjukkan tema yang bisa diambil saat pandemi seperti sekarang ini yaitu tema kehidupan berkeluarga, pembelajaran dan sekolah, hidup bersosial dan religi serta terkait belanja dan konsumsi,
Tak terlewat, Pak Joko juga memotivasi peserta pelatihan dengan apa saja yang didapatkan penulis yang telah berhasil yang tak hanya mendapatkan kebanggaan-kebanggaan saja. Tidak seorang penulis yang berhasil setidaknya akan mendapatkan KEPUASAN, Reputasi, Karir dan Uang. Ditunjukkan pesan penulis terkenal PRAM 06/02/2006 seperti di bawah ini.
Tulisan yang bagus, singkat, padat. Silakan singgah di blog saya pak
BalasHapusMudah-mudahan buku kita masuk kriteria Peneebit Andi.
BalasHapusBagus resumenya, singkat dan padat
BalasHapusMantap...complit..
BalasHapusSemoga semangatnya akan tetap membara dan berhasil tembus ke penerbit Mayor
BalasHapus