Minggu, 18 Juli 2021

Kemampuan Anak Bercerita

 

Di suatu kesempatan mungkin Anda pernah bertanya pada seseorang yang memiliki data informasi dan berpengalaman, dan ternyata pertanyaan itu direspon dengan jawaban yang terlalu singkat. Padahal Anda sedang membutuhkan informasi yang detail terkait yang ditanyakan. Kita tidak bisa berharap banyak dari seseorang, jika kemampuan berceritanya kurang.

Suatu contoh juga, Anda bertanya pada anak dengan pertanyaan apa yang sedang telah kamu pelajari tadi waktu di sekolah? ternyata anak menjawab dengan sangat singkat, "tidak tahu".
Padahal anak berpengalaman dan terlibat dalam kegiatan belajar di sekolah.

Seorang anak yang memiliki kemampuan bercerita bisa saja menjawab, "oh...iya tadi aku main, saat sedang dijelaskan bu guruku, jadi kupa deh..", atau "tadi aku belajar tentang macam-macam energi, tapi pas sedang asyik belajar tadi aku kebelet banget, terus aku ijin deh ke belakang.."

Meskipun jawaban yang disampaikan sederhana tetapi itu menunjukkan bahwa alur cerita dan informasinya lebih berisi. Itulah yang saya maksud dengan kemampuan bercerita.

Kemampuan bercerita dibutuhkan di berbagai bidang, seperti: marketing, dosen, juru kisah, guru yang memberi intruksi pembelajaran, bahkan seorang pemandu wisata. Kemampuan ini perlu dilatih apalagi di era abad 21, dimana kecakapan berkomunikasi mendorong terjadinya proses kerjasama dan kolaborasi dalam menghasilkan karya masa kini.

Bagi guru atau pun orang tua kita perlu melatih siswa dan anak kita agar sedikit demi sedikit terasah kemampuannya dalam hal bercerita. Caranya bisa dengan meluangkan waktu untuk memperdengarkan suatu cerita dan bergantian anak bercerita tentang hal sederhanya atau tentang aktifitas keseharian yang ada di sekitar.

Orang tua jaman dahulu sering mengajak anaknya ngobrol, di saat HP belum menyita kebersamaan, di saat acara televisi belum mengambil banyak waktu dari konsentrasinya, saat saat seperti ini mengasah kemampuan bercerita. Sementara saat ini kebiasaan bercerita agak berkurang, pertemuan-pertemuan terbatas, tergantikan dengan kebiasaan berkirim pesan lewat pesan singkat lewat gadget. Hal ini memicu kurang terasahnya kemampuan bercerita.

Kemampuan bercerita bisa mendorong seseorang menyampaikan ide-idenya, mengutarakan gagasan atas solusi dari hasil berfikir kritis. Kemampuan bercerita bisa juga bisa menjadi sarana berbagi inspirasi, bahkan berdakwah menjelaskan konsep iman, islam, kisah penuh hikmah dalam kitab suci dan banyak hal yang perlu penjelasan.

Dari beberapa hal di atas kita bisa merencanakan penggunaan waktu luang dengan lebih berkualitas, berbincang dengan keluarga kita untuk mengasah kemampuan bercerita anggota keluarga. Mari ngobrol dan bertukar cerita demi menumbuhkan kecerdasan bersama.

2 komentar:

  1. Benar, Pak. Sekarang sudah jarang berbagi cerita antara orang tua dan anak karena masing-masinh sudah sibuk sendiri. Dengan menulis ini kita bisa mengembangkan kemampuan bercerita, lumayanlah, karena bercerita tak harus lisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bu, setuju...
      terimkasih telah berkunjung..

      Hapus

MENANGKAP KELEMAHAN SEBAGAI PELUANG

Dalam kehidupan berkeluarga atau berkarir tentu banyak dinamika, ada hal yang kita lihat sebagai hal normal, ada pula kejadian yang dirasa s...