Minggu, 18 Juli 2021

MEMAHAMI GAJALA PADA SISWA DI AWAL TAHUN AJARAN BARU

 


Oleh: Teguh Prasetyo, S.Pd. 

Guru SD Islam Terpadu Bina Insani Semarang


Sebelum memulai kelas di tahun pelajaran baru, siswa perlu dipahami baik secara personal maupau selama kelompok. Memahami siswa secara personal bisa dari lingkungan sekitar keluarganya, mengenal kemampuan literasinya, dan bahkan kesulitan belajar serta keunggulan personal yang dimiliki siswa. Proses ini dikenal dengan sebutan asesmen diagnosis, sebuah istilah yang mencuat di era pergantian menteri pendidikan baru, Bpk. Nadim Makarim.

Seorang pengamat pendidikan Bpk Bukik Setiawan dalam obrolan guru merdeka belajar yang diunggah melalui akun youtube bertajuk: “Tanpa Asesmen Diagnostik, Pembelajaran Jarak Jauh Jadi Hambar” berpendapat bahwa, memahami murid dan menyelesaikan solusi atas masalah yang ada pada murid merupakan dua hal yang berbeda dan minimal para guru memahami dulu muridnya, adapun menyelesaikan masalah bisa dengan pendekatan kelompok dan cara lain.


Asesmen diagnosis berguna untuk memotret kondisi kesiapan belajar siswa dan menentukan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa sesuai profil siswa. Dengan melakukan asesmen diagnosis guru ibarat seorang dokter yang akan menentukan langkah pengobatan dengan tepat. Guru juga ibarat seorang koki pemasak jitu yang mengenali bahan masakan yang tersedia dan selera konsumennya. Koki bisa menghadirkan cita rasa yang memuaskan lidah penikmat hasil masaknnya. Tanpa asesmen diagnosis diawal tahun, pembelajaran jarak jauh terancam berasa hambar.


Semoga guru-guru di Indonesia memiliki kemerdekaan cara, dengan kreatif mendiagnosis siswanya, menghimpun data tentang kondisi siswa, sebelum mengambil langkah merdeka belajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENANGKAP KELEMAHAN SEBAGAI PELUANG

Dalam kehidupan berkeluarga atau berkarir tentu banyak dinamika, ada hal yang kita lihat sebagai hal normal, ada pula kejadian yang dirasa s...